PENGEMBANGAN DIRI

7 Hukum Universal Semesta

Alam Semesta ini adalah sebuah sistem yang dibuat oleh Tuhan yang maha Esa untuk mengakomodir setiap kehidupan yang ada di dalamnya, termasuk manusia. Manusia dengan alam, termasuk manusia dengan manusia lain atau makhluk lain, sebenarnya terhubung dengan erat, karena saling terjadi perambatan energi (gelombang) antara manusia dengan alam dan dengan makhluk lainnya. Dengan begitu, setiap energi yang dikeluarkan manusia akan berdampak pada alam dan makhluk lainnya.

Jumlah energi di alam semesta menurut Hukum Kekekalan Energi bersifat tetap. Ia tidak akan diciptakan lagi dan tidak akan pernah hilang. Artinya, energi di alam semesta jumlahnya sama sejak awal penciptaan hingga kemusnahannya nanti. Hanya berubah bentuknya. Dan di dalam Alam Semesta ini, ada tujuh Hukum atau Prinsip Universal utama yang menjelaskan bagaimana energi, frekuensi, dan getaran itu “bekerja”. Hukum-hukum ini, yang sama nyatanya dengan hukum fisika, menjelaskan “aturan Permainan Kehidupan” dan bagaimana secara sadar menciptakan kehidupan yang kita inginkan...

1. Hukum Getaran

Hukum Getaran menyatakan bahwa segala sesuatu bergerak atau bergetar, tidak ada yang diam. Segala sesuatu yang pernah diciptakan, dari partikel atom terkecil hingga gedung pencakar langit terbesar, berada dalam keadaan gerakan energik yang konstan.

Pikiran yang kamu pikirkan (apalagi kalau sampai emosimu terbawa) akan mengendalikan GETARAN yang kamu alami. Saat kamu menyadari getaran ini, kamu menyebutnya sebagai "PERASAAN"mu.

Ada hubungan antara perasaanmu, apa yang kamu tarik pada dirimu sendiri, dan hasil yang kamu dapatkan dalam hidupmu. Getaran atau perasaanmu mengarah pada tindakan yang kamu ambil, dan tindakanmu menciptakan hasil yang kamu alami dalam hidup.

2. Hukum Transmutasi Abadi

Hukum ini menjelaskan bahwa segala sesuatu di alam semesta yang dapat kita lihat, dengar, cium, rasa, ataupun sentuh, bersamaan dengan emosi kita, adalah manifestasi energi dalam berbagai tingkat getaran.

Hukum Transmutasi Abadi menyatakan bahwa energi selalu berpindah ke bentuk fisik. Energi berada dalam keadaan transmisi dan transmutasi yang konstan. Energi adalah sebab dan akibat dari dirinya sendiri dan tidak dapat diciptakan atau dihancurkan.

Pikiran adalah energi, oleh karena itu, setiap ide atau gambaran yang ada dalam pikiran dan dipupuk secara terus menerus dapat terlihat fisiknya / menjadi nyata, karena emosi diekspresikan melalui tubuh, dan tubuh bergerak ke dalam tindakan yang membuahkan hasil.

Kita selalu punya kekuatan untuk memicu perubahan positif dalam hidup kita dengan memilih pemikiran yang lebih baik dalam situasi apa pun. Waspadai cerita yang kamu bayangan dan ceritakan pada diri sendiri maupun orang lain dan cobalah untuk meningkatkannya menjadi cerita yang membuatmu lebih dekat ke tujuan yang kamu inginkan daripada membuat kamu terjebak di situasi sekarang, yang tidak kamu inginkan.

3. Hukum Ritme

Hukum Ritme mewujudkan kebenaran bahwa segala sesuatu bergerak ke sana kemari, mengalir masuk dan keluar, berayun ke belakang dan ke depan. Ini menunjukkan kepada kita bahwa selalu ada reaksi terhadap setiap tindakan..

Hukum ini mengatur pergerakan planet-planet di orbitnya. Ini dapat diamati pada terbit dan terbenamnya matahari dan bulan, pasang surut air laut, pergantian musim, dan dalam ayunan ritme kesadaran dan ketidaksadaran.

Kita tidak akan selalu merasa baik sepanjang waktu; tidak ada yang bisa melakukannya. Kalaupun kita melakukannya, kita bahkan tidak mengetahuinya. Saat pernah mengalami rasa sedih itulah yang memungkinkan kita menikmati rasa senang.

Saat kita berada dalam kondisi bad mood dan mudah moodswing, ketahuilah bahwa swing akan berubah, dan segalanya akan menjadi lebih baik. Saat-saat good mood akan datang, jadi pilihlah untuk memikirkannya.

4. Hukum Relativitas

Pemahaman tentang Hukum Relativitas akan memberi kita sarana untuk memecahkan banyak rahasia alam. Dalam mempelajari hukum ini, kita menemukan bahwa segala sesuatu adalah relatif, termasuk semua hukum. Semua hukum saling terkait dan berhubungan satu sama lain. Setiap hukum harus selaras, serasi, dan berkesuaian satu sama lain.

Misalnya, semua tingkat getaran tinggi atau rendah, hanya dibandingkan dengan yang di atas atau di bawahnya. Semua ukuran juga relatif. Bayangkan tiga benda berlabel "A", "B", dan "C". "A" adalah benda terkecil, dan "C" adalah yang terbesar. Saat kamu menghubungkan "B" dengan "A", "B" terlihat besar. Namun, saat kamu menghubungkan "B" dengan "C", "B" terlihat kecil. Kebenaran yang jelas adalah bahwa "B" tidak besar atau kecil, "B" hanyalah "ada". Segala sesuatu dalam hidup hanya "ada". Kita membuat sesuatu menjadi besar atau kecil, tinggi atau rendah, negatif atau positif dengan membandingkannya dengan sesuatu yang lain.

Sadarilah bahwa setiap orang melakukan sesuatu yang lebih baik dari kita dan, demikian juga, kita melakukan sesuatu yang lebih baik daripada setiap orang yang kita temui. Ketika kita menghubungkan sesuatu yang kita lakukan yang tidak kita kuasai, dengan sesuatu yang dilakukan orang lain yang telah mereka kuasai, kita tidak akan terlihat baik.

Jadi, biasakan menggunakan hukum ini untuk keuntunganmu, untuk meningkatkan harga dirimu. Kamu akan menyadari betapa istimewanya kamu..

5. Hukum Polaritas

Hukum Polaritas menyatakan segala sesuatu di alam semesta memiliki kebalikannya: panas—dingin… baik—buruk… di dalam—di luar. Kamu memiliki sisi baik dan buruk, kanan dan kiri pada tubuhmu, depan dan belakang. Setiap yang naik pasti ada yang turun, dan setiap yang turun pasti ada yang naik.

Hukum Polaritas tidak hanya menyatakan bahwa segala sesuatu memiliki kebalikannya … itu sama dan berlawanan. Jika jaraknya 3 kaki dari lantai ke atas meja, jaraknya menjadi 3 kaki dari meja ke lantai; tidak bisa dengan cara lain.

Masuki kekuatanmu dengan menyadari dan menerapkan Hukum Polaritas. Mulailah menggunakan kemampuan mentalmu—persepsi—untuk melihat kedua sisi seseorang, situasi, atau keadaan. Kamu akan lebih peka dan terinspirasi.

Menerapkan Hukum Polaritas akan membantumu bergerak maju ke arah impianmu karena kamu akan menyadari bahwa segala sesuatu dalam hidupmu "ada" dan kamu menjadikannya negatif atau positif dengan caramu memilih untuk memikirkan situasinya. Pilihanmu, bukan keadaan kamu, yang akan menciptakan kehidupan yang kamu inginkan.

6. Hukum Sebab Akibat

Hukum ini menyatakan bahwa apa pun yang kamu kirimkan ke alam semesta akan kembali. Aksi dan reaksi adalah sama dan berlawanan.

Segala sesuatu di seluruh alam semesta terjadi menurut hukum—tidak ada yang namanya kebetulan. Setiap akibat pasti memiliki sebab; dan pada gilirannya, sebab itu pasti memiliki akibat. Jadi, kita memiliki siklus sebab dan akibat yang terus-menerus dan tidak pernah berakhir.

Kamu harus berkonsentrasi pada penyebab, dan efek akan secara otomatis terjadi. Katakan hal-hal baik kepada semua orang, perlakukan semua orang dengan hormat, jaga tubuhmu banyaklah bersedekah dan apa yang telah kamu keluarkan, semuanya akan kembali kepadamu. Begitulah cara kerjanya Hukum ini.

7. Hukum Gender

Hukum Gender sebenarnya adalah Hukum Kreatif. Hukum ini menetapkan bahwa segala sesuatu di alam adalah laki-laki dan perempuan. Keduanya diperlukan supaya ada kehidupan.

Tanpa prinsip ganda laki-laki dan perempuan dalam segala hal, tidak akan ada perbedaan potensi, tidak akan ada kelangsungan gerak, atau regenerasi. Semua hal baru hanya menghasilkan perubahan dari sesuatu yang dulu, menjadi sesuatu yang lain sekarang. Misalnya ulat menjadi kupu-kupu atau pikiran menjadi realitas fisik.

Kesadaran, atau pikiran, adalah energi maskulin, sedangkan kekuatan hidup yang membentuk pikiran dalam realitas fisik adalah energi feminin. Secara bersamaan, seseorang mengalami energi maskulin dan feminin, yang dikenal sebagai proses kreatif.

Hukum Gender juga menyatakan bahwa semua benih (gagasan adalah benih spiritual) memiliki masa kehamilan atau inkubasi sebelum terwujud. Dengan kata lain, ketika kita memilih tujuan atau membangun gambaran dalam pikiran kita, periode waktu tertentu harus berlalu sebelum gambaran itu terwujud dalam hasil fisik.
Supaya apapun bisa tumbuh, bagaimanapun caranya, itu membutuhkan energi. Tumbuhan membutuhkan energi matahari, misalnya. Pikiran dan gagasan kita berkembang dengan energi yang kita berikan kepada mereka.

Ada satu cara untuk mempersingkat masa inkubasi yang diperlukan agar sebuah ide terwujud ke dalam bentuk fisik, yaitu melalui konsentrasi. Konsentrasi pemikiran relatif terhadap suatu gagasan, bisa meningkatkan lebih banyak energi pada gagasan itu, dan membuatnya lebih cepat terwujud.